DLAGA.COM – Persijap Jepara mengalami catatan yang kurang memuaskan di awal musim BRI Super League 2025/26. Tim asal Jepara ini menjadi klub dengan jumlah kartu kuning terbanyak setelah mendapatkan 10 kartu kuning hanya dalam dua pertandingan pertama mereka.
Meski dijuluki sebagai tim yang tidakfair play,Pelatih Persijap Jepara, Mario Lemos, membela pendekatan yang digunakan oleh timnya. Pada sesi konferensi pers setelah pertandingan melawan Persib Bandung, Lemos menjelaskan filosofi permainan yang diterapkannya.
“Menurut saya, dengan tim yang kami miliki, kami harus berjuang. Kami perlu menjadi tim yang lebih agresif. Tentu saja (10 kartu kuning dalam 2 pertandingan) mungkin terlalu banyak, yang paling penting adalah kita bisa mendapatkan 4 poin dari 2 laga,” ujar pelatih Persijap Mario Lemos, dalam sesi jumpa pers setelah pertandingan melawan Persib.
Pernyataan Lemos mengindikasikan bahwa gaya bermain agresif Persijap bukanlah kebetulan, melainkan taktik yang secara sengaja diterapkan. Pelatih asal Portugal ini tampaknya memilih pendekatan yang realistis, lebih menekankan pada hasil daripada angka statistik. fair play.
Keputusan untuk bermain agresif ternyata memberikan hasil yang baik dalam hal poin. Persijap mampu meraih 4 poin dari dua pertandingan awal mereka, pencapaian yang cukup memuaskan bagi tim promosi di kompetisi teratas Indonesia.
Dari 10 kartu kuning yang diterima oleh Persijap, dua pemain menjadi perhatian utama. Wahyudi Hamisi dan Carlos Franca masing-masing telah mendapatkan 2 kartu kuning dari 2 pertandingan yang mereka jalani, menunjukkan konsistensi dalam bermain agresif.
Di sisi lain, delapan pemain lainnya juga telah menerima kartu kuning, yakni Rodrigo Moura, Najeeb Yakubu, Elvis Sakyi, Douglas Cruz, Alexis Gomez, dan Rosalvo. Pembagian kartu kuning yang merata ini menunjukkan bahwa permainan agresif memang menjadi arahan tim secara keseluruhan.
Menariknya, meskipun memiliki jumlah kartu kuning terbanyak, belum ada seorang pemain Persijap pun yang menerima kartu merah. Hal ini menunjukkan bahwa meski bermain agresif, para pemain masih mampu mengontrol diri agar tidak melakukan pelanggaran yang menyebabkan mereka dikeluarkan dari lapangan.
Hasil negatif yang dicapai Persijap berbeda dengan tiga tim lainnya yang mampu menjaga sikap sportif dengan baik. Borneo FC Samarinda, Persik Kediri, dan Persebaya Surabaya masing-masing hanya mendapatkan 2 kartu kuning dalam dua pekan pertama.
Ketiga tim tersebut menunjukkan bahwa sepak bola bisa dimainkan dengan tingkat intensitas yang tinggi tetapi tetap menghargai nilai-nilai tertentufair playMereka biasanya hanya mendapat satu kartu kuning per pertandingan, jauh berbeda dengan Persijap yang rata-rata menerima lima kartu kuning dalam satu pertandingan.
Meski Lemos terlihat tidak terlalu khawatir terhadap statistik kartu kuning timnya, hal ini tetap harus dianggap serius. Penumpukan kartu kuning bisa memengaruhi ketersediaan pemain dalam pertandingan berikutnya.
Jika tren ini terus berlangsung, Persijap berisiko kehilangan pemain utama akibat sanksi. Di kompetisi yang panjang seperti BRI Super League, hal ini bisa berdampak negatif bagi tim.
Data menunjukkan bahwa hingga minggu ke-2, total 75 kartu kuning telah diberikan oleh wasit dari 18 pertandingan yang digelar. Dari angka tersebut, 10 kartu atau sekitar 13,3 persen di antaranya didapat oleh Persijap Jepara.
Posisi pemain yang sering menerima kartu kuning adalah gelandang dengan total 29 kartu. Hal ini wajar mengingat gelandang adalah posisi yang paling sering terlibat dalam pertarungan fisik di tengah lapangan.
Sementara itu, beberapa tim seperti Persija Jakarta, Bhayangkara Presisi Lampung FC, Arema FC, dan Persis Solo, telah kehilangan pemain akibat kartu merah. Baik karena akumulasi dua kartu kuning maupun kartu merah langsung.
Meskipun Lemos mempertahankan filosofi permainan agresif timnya, Persijap perlu menemukan keseimbangan antara bermain keras dan tetap menjaga disiplin. Terlalu banyak kartu kuning bisa mengganggu alur permainan dan berisiko merugikan tim dalam jangka panjang.
Di masa mendatang, Persijap harus menunjukkan bahwa mereka mampu tetap bersaing tanpa mengandalkan permainan yang terlalu keras. Bagaimanapun juga, sportivitas merupakan bagian penting dari sepak bola modern yang harus dihargai oleh seluruh tim.
Tim yang Memiliki Kartu Kuning Paling Banyak
Persijap Jepara – 10 kartu kuning (rata-rata 5 per pertandingan)
Tim dengan Kedisiplinan Terbaik (2 Kartu Kuning)
Borneo FC Samarinda – 2 kartu merah
Persik Kediri – 2 kartu kuning
Persebaya Surabaya – 2 kartu kuning
Pemain dengan jumlah kartu kuning terbanyak di Persijap
Wahyudi Hamisi – 2 kartu kuning
Carlos França – 2 kartu kuning
Enam pemain lainnya – masing-masing mendapat satu kartu kuning
Rodrigo Moura
Najeeb Yakubu
Elvis Sakyi
Douglas Cruz
Alexis Gomez
Rosalvo
Performa Persijap Jepara
Poin: 4 poin dari 2 pertandingan
Kartu kuning: 10 kartu (paling banyak)
Kartu merah: 0 kartu
Rata-rata kartu kuning dalam satu pertandingan: 5 kartu
Statistik Liga Keseluruhan
Total kartu kuning: 75 lembar (dari 18 pertandingan)
Kontribusi Persijap: 10 kartu (13,3 persen dari keseluruhan)
Kartu kuning yang diberikan kepada pemain gelandang: 29 kartu
Tim yang mendapatkan kartu merah: Persija, Bhayangkara, Arema, Persis (masing-masing 1)
DLAGA.COM - Performa yang tidak meyakinkan AC Milan menyebabkan mereka kalah dalam pertandingan pembuka Liga Italia…
PR PANTURA - Persebaya Surabaya akhirnya mengakhiri catatan buruk mereka melawan Bali United dengan cara…
DLAGA.COM – Persib Bandung berharap meraih tiga poin saat menghadapi PSIM Yogyakarta, tim tuan rumah, dalam…
DLAGA.COM - Chelsea dilaporkan masih menunda pengambilan langkah besar dalam bursa transfer musim panas ini. Fokus…
DLAGA.COM - Setelah menerima kekalahan yang menyakitkan dari tim promosi Persijap Jepara, kini tiba kabar baik…
DLAGA.COM–Pemain Timnas Indonesia Sandy Walsh menjadi salah satu atlet yang saat ini cukup menjadi topik…