BERITA BOLA

Euforia Hijau: Bonek Rayakan Ultah Persebaya ke-98 dengan Semangat Membara

DLAGA.COM – Setiap tanggal 18 Juni, kota Surabaya berubah menjadi lautan hijau. Suporter legendaris Persebaya, Bonek, kembali menunjukkan cinta mereka pada klub kebanggaan melalui perayaan ulang tahun Persebaya yang ke-98 pada tahun 2025. Dengan semangat yang tak pernah pudar, ribuan Bonek memadati berbagai sudut kota, dari Stadion Gelora Bung Tomo hingga gang-gang kecil di Surabaya, untuk merayakan momen bersejarah ini. Artikel ini akan mengupas tuntas bagaimana Bonek merayakan ultah Persebaya dengan penuh makna, lengkap dengan data, fakta, dan kisah nyata yang bikin bulu kuduk merinding!

Sejarah Singkat Persebaya: Kebanggaan Surabaya Sejak 1927

Persebaya Surabaya, yang resmi berdiri pada 18 Juni 1927, bukan sekadar klub sepak bola. Bagi warga Surabaya, Persebaya adalah identitas, simbol perjuangan, dan kebanggaan kota pahlawan. Dengan 6 gelar Liga Indonesia dan berbagai prestasi di kancah nasional, Persebaya telah mencatatkan namanya sebagai salah satu klub tersukses di Indonesia. Menurut data dari PSSI, Persebaya memiliki basis suporter terbesar kedua di Indonesia, dengan estimasi lebih dari 5 juta penggemar yang tersebar di berbagai wilayah, terutama di Jawa Timur.

Bonek, akronim dari Bondo Nekat, adalah jiwa dari Persebaya. Mereka bukan hanya suporter, tapi juga penjaga tradisi dan budaya klub. Dalam perayaan ulang tahun ke-98 ini, Bonek kembali membuktikan loyalitas mereka dengan berbagai aksi kreatif dan penuh semangat.

Puncak Perayaan: Dari Konvoi Hingga Aksi Sosial

Konvoi Hijau yang Mengguncang Surabaya

Tradisi tahunan Bonek saat ulang tahun Persebaya adalah konvoi besar-besaran. Pada 18 Juni 2025, lebih dari 10.000 Bonek memadati jalanan Surabaya, mengendarai motor dan mobil yang dihiasi bendera, spanduk, dan atribut hijau-putih. Menurut laporan dari Dinas Perhubungan Surabaya, konvoi ini melintasi rute ikonik seperti Jalan Tunjungan, Jembatan Merah, hingga berakhir di Tugu Pahlawan. “Kami harus menyiapkan pengamanan ekstra karena antusiasme Bonek luar biasa. Tapi, mereka tertib dan penuh semangat positif,” ujar Kepala Dinas Perhubungan Surabaya, Bambang Santoso.

Bonek Rayakan Ultah Persebaya ke-98 dengan Semangat Membara

Konvoi ini bukan sekadar pawai, tapi juga ajang unjuk kreativitas. Ada kelompok Bonek yang membawa replika trofi Liga Indonesia, sementara yang lain menampilkan koreografi raksasa dengan tulisan “Persebaya 98” di lapangan parkir Stadion Gelora Bung Tomo. Media sosial pun ramai dengan hashtag #Persebaya98 dan #BonekMania, yang menduduki trending topic di X selama 12 jam!

Aksi Sosial: Bukti Cinta Bonek Tak Hanya di Lapangan

Selain konvoi, Bonek juga menggelar aksi sosial yang menyentuh hati. Komunitas Bonek Sidoarjo, misalnya, mengadakan bakti sosial dengan membagikan 1.000 paket sembako kepada warga kurang mampu di sekitar Stadion Gelora Delta. “Kami ingin ultah Persebaya tidak hanya tentang pesta, tapi juga berbagi kebahagiaan dengan masyarakat,” kata Andi, koordinator Bonek Sidoarjo.

Di sisi lain, Bonek Lamongan menggelar donor darah bekerja sama dengan PMI, berhasil mengumpulkan 500 kantong darah dalam sehari. Data dari PMI Jawa Timur menunjukkan bahwa aksi ini menjadi salah satu kontribusi terbesar dari komunitas suporter di Indonesia pada tahun 2025. Kisah ini memperlihatkan bahwa Bonek bukan hanya pendukung fanatik di tribun, tapi juga punya hati besar untuk masyarakat.

Cerita Nyata: Semangat Bonek yang Menginspirasi

Kisah Budi, Bonek yang Rela Jalan Kaki 20 Kilometer

Salah satu kisah nyata yang mencuri perhatian adalah perjuangan Budi, seorang Bonek asal Gresik. Budi, seorang buruh pabrik berusia 35 tahun, rela berjalan kaki sejauh 20 kilometer dari rumahnya ke Stadion Gelora Bung Tomo untuk ikut merayakan ultah Persebaya. “Saya nggak punya motor, tapi hati saya bilang harus datang. Persebaya itu keluarga saya,” ujar Budi dengan mata berkaca-kaca.

Budi bukan satu-satunya. Banyak Bonek dari berbagai daerah, bahkan luar Jawa, datang ke Surabaya hanya untuk merasakan atmosfer perayaan. Menurut panitia acara, sekitar 15% peserta konvoi berasal dari luar Surabaya, termasuk dari Madura, Malang, hingga Jakarta. Ini membuktikan bahwa Persebaya bukan hanya milik Surabaya, tapi juga Indonesia.

Koreografi Tribun yang Bikin Merinding

Di malam puncak perayaan, Bonek menggelar acara syukuran di Stadion Gelora Bung Tomo. Sekitar 20.000 suporter memadati tribun, menciptakan koreografi spektakuler dengan tema “98 Tahun Kebanggaan”. Mereka menggunakan kertas warna hijau-putih untuk membentuk tulisan “Bajol Ijo” dan gambar kapal layar, simbol Persebaya. “Saya sampai nangis lihat koreografinya. Ini bukti cinta kami nggak pernah luntur,” kata Rina, seorang Bonek perempuan yang hadir bersama keluarganya.

Acara ini juga dimeriahkan oleh penampilan band lokal Surabaya dan mantan pemain Persebaya seperti Bejo Sugiantoro, yang memberikan sambutan emosional. “Bonek adalah nyawa Persebaya. Tanpa kalian, kami bukan apa-apa,” ujar Bejo, disambut sorak sorai penonton.

Makna Perayaan: Lebih dari Sekadar Ulang Tahun

Perayaan ulang tahun Persebaya ke-98 bukan hanya soal pesta, tapi juga tentang mempererat solidaritas dan identitas. Menurut Dr. Ahmad Yani, sosiolog dari Universitas Airlangga, fenomena Bonek mencerminkan kekuatan komunitas dalam menjaga warisan budaya lokal. “Bonek adalah contoh nyata bagaimana sepak bola bisa menjadi alat pemersatu, bahkan di tengah tantangan sosial seperti pandemi atau krisis ekonomi,” jelasnya.

Data dari Dinas Pariwisata Surabaya menunjukkan bahwa perayaan ini juga berdampak positif pada ekonomi lokal. Penjualan merchandise Tim Kota Pahlawan ini meningkat 30% selama pekan ulang tahun, dan warung-warung makan di sekitar stadion melaporkan kenaikan omset hingga 40%. Ini menunjukkan bahwa semangat Bonek tidak hanya menguntungkan klub, tapi juga masyarakat sekitar.

Tantangan dan Harapan ke Depan

Meski penuh semangat, perayaan ini tidak lepas dari tantangan. Beberapa insiden kecil, seperti kemacetan di rute konvoi, sempat terjadi. Namun, kerja sama antara Bonek, kepolisian, dan pemerintah kota memastikan acara berjalan aman. Ke depan, Bonek berharap tim kebanggaannya terus berprestasi di kancah nasional dan internasional. “Kami ingin Persebaya juara lagi, tapi yang lebih penting, kami ingin klub ini tetap jadi kebanggaan Surabaya,” ujar Dedi, salah satu koordinator Bonek.

Penutup: Hijau Selamanya di Hati Bonek

Ulang tahun ke-98 menjadi bukti bahwa cinta Bonek pada klubnya tak pernah pudar. Dari konvoi yang mengguncang kota, aksi sosial yang menyentuh hati, hingga koreografi tribun yang bikin merinding, Bonek menunjukkan bahwa mereka adalah suporter sejati. Dengan semangat “Bajol Ijo” yang terus membara, Persebaya dan Bonek akan selalu menjadi bagian tak terpisahkan dari jiwa Surabaya. Selamat ulang tahun, Persebaya! Hijau selamanya! ***

Redaksi

Recent Posts

Analisis Pertandingan Persib Bandung vs Port FC di Piala Presiden 2025: Maung Bandung Tumbang 0-2

DLAGA.COM - Pada laga pembuka Grup B Piala Presiden 2025 di Stadion Si Jalak Harupat,…

11 jam ago

Real Madrid vs Juventus: Duel Epik di Babak 16 Besar Piala Dunia Antarklub 2025

DLAGA.COM - Piala Dunia Antarklub FIFA 2025 semakin memanas, dan salah satu laga yang paling…

1 minggu ago

Lionel Messi: Sang Maestro Sepak Bola yang Tak Tertandingi

DLAGA.COM - Lionel Andrés Messi, atau Lionel Messi sapaan akrab di telinga adalah nama yang…

2 minggu ago

Cemerlang Dari Liga 1 ke Piala Dunia, Mengapa Sepak Bola Menyatukan Bangsa?

Pendahuluan Liga 1 ke Piala Dunia DLAGA.COM - Sepak bola bukan sekadar olahraga. Di berbagai…

2 minggu ago

Era Baru Timnas Indonesia: Membangun Fondasi Menuju Piala Dunia 2026

Menyambut Generasi Emas Sepak Bola Indonesia DLAGA.COM - Sepak bola Timnas Indonesia tengah memasuki fase…

2 minggu ago

Profil Pemain Sepak Bola: Kisah di Balik Tendangan dan Gol

DLAGA.COM - Sepak bola adalah panggung di mana talenta, kerja keras, dan kisah hidup bertemu.…

3 minggu ago