ANALISIS & OPINI

Analisis Pertandingan Persib Bandung vs Port FC di Piala Presiden 2025: Maung Bandung Tumbang 0-2

DLAGA.COM – Pada laga pembuka Grup B Piala Presiden 2025 di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Minggu (6/7/2025), Persib Bandung menelan kekalahan 0-2 dari Port FC asal Thailand. Meski tampil di hadapan ribuan Bobotoh, Persib gagal memanfaatkan dominasi permainan mereka, sementara Port FC tampil lebih disiplin dan klinis. Berikut analisis mendalam performa kedua:

Permainan Persib Bandung: Semangat Tinggi, Finishing Loyo

Persib, yang baru saja merengkuh gelar Liga 1 2024/2025, menurunkan skuad kombinasi pemain baru dan muda di bawah arahan Bojan Hodak. Pemain seperti Alfeandra Dewangga, Hamra Hehanusa, Luciano Guaycochea, William Marcilio, Saddil Ramdani, dan Uilliam Barros Pereira tampil sebagai starter, bersama talenta muda Zulkifli Lukmansyah (18 tahun) dan veteran Achmad Jufriyanto (38 tahun). Dengan formasi 4-2-3-1, Persib berusaha mendominasi penguasaan bola dan menyerang melalui sayap.

Babak Pertama: Dominasi Tanpa Hasil

Persib langsung mengambil inisiatif sejak menit awal, dengan Zulkifli Lukmansyah menjadi ancaman di sisi kiri. Pada menit ke-13, ia melakukan solo run melewati dua bek Port FC, namun tembakannya langsung ke gawang diblok kiper Somporn Yos. Peluang lain muncul pada menit ke-29 melalui sundulan Uilliam Barros dari umpan Marcilio, namun bola masih meleset. Di menit ke-41, kesalahan Somporn Yos nyaris membuahkan gol, tetapi umpan Marcilio ke kotak penalti tidak tersambut pemain Persib. Meski menguasai bola hingga 55% di babak pertama, Persib kerap melakukan pelanggaran yang mengganggu ritme. Koordinasi antar pemain baru juga belum solid, terlihat dari passing yang kurang akurat di sepertiga akhir lapangan. Petaka datang di injury time (45+3) ketika Bordin Phala melepaskan tembakan datar dari luar kotak penalti yang gagal diantisipasi Teja Paku Alam, membuat Persib tertinggal 0-1.

Babak Kedua: Terganjal Hujan dan Penalti

Hujan deras di babak kedua membuat lapangan tergenang, mengganggu alur permainan Persib yang mengandalkan umpan pendek dan kecepatan. Hodak mencoba menyegarkan lini serang dengan memasukkan pemain seperti Tyronne del Pino, namun serangan Persib tetap mandul. Pelanggaran di kotak penalti pada menit ke-67 oleh bek Persib memberi Port FC hadiah penalti, yang dieksekusi dengan sempurna oleh Peeradol Chamratsamee, memperlebar skor menjadi 2-0. Hingga peluit akhir, Persib gagal mencetak gol balasan meski terus menekan, mencerminkan kurangnya ketajaman di lini depan. Bojan Hodak menyebut persiapan singkat (satu minggu) sebagai salah satu faktor, namun ia memuji semangat tim, terutama performa Zulkifli yang menunjukkan potensi besar. Kekosongan chemistry antar pemain baru dan adaptasi dengan kondisi lapangan menjadi pekerjaan rumah bagi Maung Bandung. ### **Permainan Port FC: Disiplin dan Efisien** Port FC, yang dilatih Alexandre Gama, tampil dengan skuad matang yang diperkuat pemain seperti Bordin Phala, Peeradol Chamratsamee, Matheus Pato, serta bek tangguh Rebin Sulaka dan Tanaboon Kesarat. Meski tanpa Asnawi Mangkualam sebagai starter, Port FC menerapkan formasi 4-3-3 yang fleksibel, fokus pada penguasaan bola di tengah dan serangan balik cepat. **Babak Pertama: Bertahan Solid, Menyerang Tajam** Port FC bermain sabar, membiarkan Persib menguasai bola sambil menutup ruang di lini belakang. Somporn Yos tampil gemilang dengan beberapa penyelamatan krusial, termasuk menggagalkan tembakan Zulkifli. Serangan balik Port FC terlihat berbahaya, terutama melalui Bordin Phala, yang nyaris mencetak gol pada menit ke-36 dengan tembakan keras yang melambung. Gol Phala di menit 45+3 menjadi bukti ketajaman mereka, memanfaatkan kelengahan lini belakang Persib dengan sepakan akurat dari jarak jauh. **Babak Kedua: Manfaatkan Kondisi dan Penalti** Kondisi lapangan yang basah akibat hujan dimanfaatkan Port FC untuk bermain lebih defensif dan mengandalkan umpan panjang. Mereka tetap disiplin dalam menjaga struktur, dengan Sulaka dan Kesarat memimpin lini belakang untuk mematahkan serangan Persib. Penalti di menit ke-67, yang dipicu pelanggaran di kotak terlarang, dieksekusi dengan tenang oleh Peeradol, memastikan kemenangan 2-0. Alexandre Gama memuji kedisiplinan timnya, yang mampu mengimbangi intensitas Persib dan memanfaatkan peluang dengan efisien.

Faktor Penentu Kemenangan Port FC

1. Ketajaman Finishing: Port FC hanya memiliki tiga tembakan tepat sasaran, tetapi dua di antaranya berujung gol, menunjukkan efisiensi tinggi dibandingkan Persib yang gagal memanfaatkan peluang.

2. Kedisiplinan Taktik: Port FC bermain dengan struktur yang jelas, terutama dalam menutup ruang dan menyerang balik, sementara Persib kerap kehilangan fokus di momen krusial.

3. Adaptasi dengan Lapangan: Hujan deras tidak banyak mengganggu Port FC, yang bermain lebih sabar dan tidak terpancing untuk menyerang berlebihan.

4. Persiapan Matang: Dengan pramusim yang lebih panjang, Port FC tampil lebih kompak dan siap secara fisik maupun taktik dibandingkan Persib.

Pemain Kunci

  • Persib Bandung: Zulkifli Lukmansyah menjadi bintang lapangan dengan aksi individu dan keberanian menyerang, meski keputusan akhirnya perlu diperbaiki. Saddil Ramdani juga menunjukkan ancaman di sayap, tetapi kurang mendapat dukungan untuk menciptakan gol.
  • Port FC: Bordin Phala tampil sebagai pahlawan dengan gol pembuka dan ancaman konstan. Somporn Yos menjadi benteng kokoh di gawang, menggagalkan peluang-peluang Persib.

Implikasi dan Langkah ke Depan

Kekalahan ini menempatkan Persib di posisi ketiga Grup B tanpa poin, sementara Port FC memuncaki klasemen dengan tiga poin. Persib perlu memperbaiki penyelesaian akhir dan chemistry antar pemain jelang laga melawan Dewa United pada 8 Juli 2025. Hodak dapat memanfaatkan turnamen ini untuk mengasah skuad, terutama dengan pemain seperti Adam Przybek dan Patricio Matricardi yang belum dimainkan. Port FC, dengan kemenangan ini, menegaskan status mereka sebagai tim kuat yang mampu bersaing di level regional.

Kesimpulan

Pertandingan ini menggambarkan kontras antara Persib yang masih beradaptasi dengan skuad baru dan PFC yang tampil lebih matang dan efisien. Meski kalah, Persib menunjukkan potensi melalui semangat pemain muda seperti Zulkifli. Dengan perbaikan di lini serang dan koordinasi tim, Maung Bandung bisa bangkit di laga berikutnya. PFC, di sisi lain, membuktikan bahwa kedisiplinan dan ketajaman adalah kunci sukses, bahkan di tengah tekanan suporter lawan.

Sumber: tempo, tirto, okezone, kompas, kabartangsel

Redaksi

Recent Posts

Real Madrid vs Juventus: Duel Epik di Babak 16 Besar Piala Dunia Antarklub 2025

DLAGA.COM - Piala Dunia Antarklub FIFA 2025 semakin memanas, dan salah satu laga yang paling…

1 minggu ago

Lionel Messi: Sang Maestro Sepak Bola yang Tak Tertandingi

DLAGA.COM - Lionel Andrés Messi, atau Lionel Messi sapaan akrab di telinga adalah nama yang…

2 minggu ago

Cemerlang Dari Liga 1 ke Piala Dunia, Mengapa Sepak Bola Menyatukan Bangsa?

Pendahuluan Liga 1 ke Piala Dunia DLAGA.COM - Sepak bola bukan sekadar olahraga. Di berbagai…

2 minggu ago

Era Baru Timnas Indonesia: Membangun Fondasi Menuju Piala Dunia 2026

Menyambut Generasi Emas Sepak Bola Indonesia DLAGA.COM - Sepak bola Timnas Indonesia tengah memasuki fase…

2 minggu ago

Euforia Hijau: Bonek Rayakan Ultah Persebaya ke-98 dengan Semangat Membara

DLAGA.COM - Setiap tanggal 18 Juni, kota Surabaya berubah menjadi lautan hijau. Suporter legendaris Persebaya,…

3 minggu ago

Profil Pemain Sepak Bola: Kisah di Balik Tendangan dan Gol

DLAGA.COM - Sepak bola adalah panggung di mana talenta, kerja keras, dan kisah hidup bertemu.…

3 minggu ago